Hidup Tanpa Musik Adalah Kesalahan: Masak Iya sih?

“Music is the one incorporeal entrance into the higher world of knowledge which comprehends mankind but which mankind cannot comprehend.” — Beethoven, 1810

Mari bicara musik. Sejak lama, bahkan era nabi-nabi pertama, musik selalu menjadi alat untuk menyuarakan kegembiraan dan pujian kepada penciptanya. Fakta sejarah ini banyak ditemukan dalam kitab-kitab agama apapun. Kecuali mungkin yang meletakkan musik hanya sebatas sebagai “gangguan” telinga dan gagal fokus. Lupakan pandangan kedua, karena saya pribadi merasakan “kegelian” dengan sudut pandang itu.

Banyak ahli, professor atau kampus-kampus hebat di seluruh dunia, yang mengadakan penelitian tentang dampak musik dalam kehidupan manusia. Bahkan tak sedikit yang menghubungkanya dengan alienasi musik dengan makhluk hidup sekitar kita, seperti tumbuhan dan binatang. Pernahkah kita, apalagi yang mengaku pecinta dan penikmat musik, rasakan, bahwa musik dalam tataran intrinsik sebenarnya memberikan kekuatan.

Sebentar, saya harus memberikan pemahaman dulu tentang intrinsik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], intrinsik sebenarnya ada beberapa pengertian, tapi yang paling mendekati dengan tulisan ini adalah: harkat yang dimiliki oleh seseorang seperti kehormatan atau keberanian

Banyak musisi yang menempatkan musik sebagai bagian ekstrakurikuler atau hanya pengalaman non-esensial dari manusia. Dalam kacamata saya, pernyataan itu jelas merendahkan kepintaran manusia  saja. Mengapa? Karena buat saya, musik merupakan unsur penting untuk menggerakkan dan mengembangkan komunitas global. Selain itu, diakui atau tidak, musisi itu adalah sosok yang [seharusnya] cerdas, adaptif, kreatif dan penuh kasih sayang.

Kita –saya dan Anda—tentu meyakini, bahwa manusia akan terus dan terus berkembang. Ketika mengembangkan diri itulah, manusia akan melewati banyak riak dan gelombang yang mungkin saja, tidak bisa kita lewati tanpa perjuangan keras. Nah, usai melewati “masa-masa sulit” itu perlu satu alat yang membawa kita pada rasa nyaman dan bisa mempertahankan keseimbangan. Musik adalah pilihannya. Tak heran, ada satu pernyataan yang mengatakan; musik adalah senjata terhebat yang pernah diciptakan manusia. Nah..

Di luar memengaruhi kita sebagai individu, musik dapat memengaruhi seluruh masyarakat dan membantu membentuk persepsi seluruh budaya. Musik merupakan unsur penting untuk membantu kita hidup, memenuhi kehidupan dan mencapai solusi holistik berkelanjutan terhadap tantangan kemanusiaan.

Holistik adalah saduran kata dari Bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata holistic yang artinya menyeluruh, yaitu yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dengan bagian-bagiannya. Bermusik secara holistik adalah sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting daripada bagian-bagian yang membentuknya.

Jadi, jangan remehkan musik! (Ditulis oleh Djoko Moernantyo, 20 Januari 2017)

 

Related Article

Latepost

Event Highlights