Menikmati Lembaran Sejarah Musik Dalam Konser Emas 50 Tahun God Bless

Apa yang tercatat di masa silam selalu punya sisi emosional ketika mengingatnya kembali. Lembaran demi lembaran yang tertulis misalkan saja itu sebuah buku, tentu punya ceritanya sendiri. Dan ketika membacanya kembali, momentum nostalgia tak sengaja terlintas. Ada kenikmatan yang tak bisa terbayarkan dalam sebuah kenangan, meski hanya sekejap menikmatinya.

Seperti halnya saat menyaksikan pertunjukan musik spesial ber-title Konser Emas 50 Tahun God Bless with Tohpati Orchestra di Istora Senayan, Jakarta, 10 November lalu. Bisa dibilang moment tersebut tak ubahnya menikmati tumpukan lembaran cerita nostalgia dalam komposisi musikal yang indah, yang dibalut secara epic dalam deretan lagu-lagu lawas, tata cahaya, tata suara, visualisasi yang sedap di mata. Dan tentu saja munculnya gimmick-gimmick seru yang dihadirkan di atas panggung.

“Udah lama nggak nonton konser dibikin merinding gue,” ungkap salah seorang fans God Bless saat lagu Bla Bla Bla meluncur dengan gagah di hadapannya. Entah berapa banyak penikmat musik yang hadir malam itu dibuat merinding atau bahkan meneteskan air mata saat Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (keyboard) dan Fajar Satriatama (drum) tampil dengan luar biasa.

Stamina Ahmad Albar dan Ian Antono yang terlihat prima, bikin konser lancar.

Meski usia mereka sudah masuk kategori kakek-kakek, kecuali sang drummer Fajar, apa yang diperlihatkannya selama kurang lebih satu setengah jam jelas bikin berdecak kagum sekitar 5000 pasang mata. Dibuka lewat tembang anyar Musisi disusul Bla Bla Bla, Selamat Pagi Indonesia, Menjilat Matahari, Cermin hingga Maret 1989. Kemudian saat Balada Sejuta Wajah, Syair Kehidupan, Sudahlah Aku Pergi hingga Huma Di Atas Bukit, God Bless menyajikannya dalam konsep akustik yang disisipi dengan visual foto-foto lawas mereka di masa lampau.

Ada 18 lagu yang di comot dari album God Bless (1976), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), Apa Kabar (1997), 36 (2009), Cermin 7 (2017)dan Anthology (2023) dihadirkan Tohpati Orchestra. Dimana 5 lagu diantaranya memunculkan bintang tamu yang juga punya cerita tersendiri bersama God Bless.

Kaka ‘Slank saat membawakan nomor Zakia.

Mereka adalah Eet Sjahranie dan Kotak yang tampil trengginas dalam lagu Srigala Jalanan (1997). Kemudian Kaka ‘SLANK’ yang membawakan proyek solonya Ahmad Albar dalam lagu Zakia (1979) dengan menawan. Lalu Anggun C.Sasmi yang menghadirkan nomor Mimpi (1989) dengan indah racikan mantan drummer God Blesss Teddy Sujaya serta Pamungkas NM. Serta Nicky Astria yang tampil bertenaga dalam lagu Panggung Sandiwara karya Ian Antono dan Taufik Ismail (1977). Sementara Anggun dan Nicky juga tampil satu frame bersama God Bless dalam lagu Bis Kota (1991).

Nicky Astria dan Anggun tampil bersama dalam lagu Bis Kota.

Puncak penampilan God Bless disuguhi deretan lagu hits Kehidupan, Semut Hitam, dan Rumah Kita. Lagu ini pun disambut gegap gempita dari seluruh penonton yang hadir dengan menyanyikan lagu ini bersama-sama. Di akhir hajatan, semua talent yang terlibat dalam pertunjukan spesial ini akhirnya memberikan salam penutup dan foto bersama.

Sebuah closing-an yang menarik sekali. Kalo saja pertunjukan malam lalu tertulis dalam sebuah buku, maka bisa jadi ‘Buku Ini Aku Pinjam’. Karena buku ini menjadi sebuah sejarah, yang wajib di kenang sepanjang masa. (nckgl/foto: nckgl, dok.megapro communications)

Related Article

Latepost

Event Highlights