Bukan Barisan Sakit Hati, Musik The Jawara Bagian Dari Ekspresi Dan Eksistensi

Sebuah band baru muncul dengan latar belakang musik yang berbeda-beda. Dikumpulkan menjadi satu, untuk kembali eksis di scene musik lokal. Mereka sekumpulan musisi yang udah ngerasain bagaimana jatuh bangunnya membangun bahtera sebuah band. Lewat pengalaman itu, The Jawara jadi pilihan mereka.

Yes, The Jawara menjadi bendera baru bagi mantan punggawa D’Bagindas, yakni Tile (gitar), Indra (bas) dan Leo (drum) serta Irul (gitar) yang memperkuat band Playbee. Sementara Ferdi rekrutan anyar yang juga pesinetron. D’Jago adalah nama sebelumnya yang mereka pilih. Namun akhirnya The Jawara adalah nama yang mereka pilih setelah bekerja sama dengan GMI Records.

Lantas apakah kehadiran mereka merupakan aksi balas dendam? Khususnya rombongan mantan punggawa Bagindas yang pernah hits dengan musik pop mendayu-dayunya. “Sumpah, adanya kita bukan karena sakit hati dengan yang dulu. Gak tau kalo band sebelah dengan adanya kita ini,” sembur Tile. “Yang jelas, karena kami musisi tugasnya bermusik, maka kami hanya ingin berkarya sesuai passion kami. Jadi bisa dibilang kami ada karena hanya ini tugas kami sebagai musisi,” tambahnya.

Sebelum akhirnya merilis album debut, The Jawara udah melepas dua single, yakni Wo Ai Ni dan Single Woles Anti Galau (S.W.A.G). Hingga akhirnya bekerja sama dengan KFC Indonesia, debut album mereka yang juga jadi judul lagu barunya, Racun Cinta pun dirilis.

Sebagai informasi, lagu ini pernah dirilis oleh Playbee dimana Irul menjadi punggawanya. Lagu ini kembali dimunculkan dalam konsep yang sama dengan sebelumnya. Hanya saja kini vokalnya lebih gress. Oh iya, album bernuansa pop ini udah dirilis di gerai KFC secara nasional dengan jumlah 100 ribu copy. (Ryka / foto : ist)

Related Article

Latepost

Event Highlights