D’Masiv Rilis Album Baru Dengan Produksi Termahal Dalam Sejarah Kariernya

D’Masiv menunjukan konsistensinya dalam berkarya dengan melahirkan album ke-6 mereka yang bertajuk Love Album atau Album Cinta. Album ini diklaim sebagai album D’Masiv dengan produksi termahal karena melibatkan berbagai musisi dan genre.

Ditemui saat melakukan launching album keenamnya ini di Indozone, kawasan Patal Senayan, Jakarta, pada Kamis 2 Mei 2019 kemarin,  Ryan mejelaskan bahwa  kali ini biaya untuk produksi albumnya itu lumayan jor-joran.

“Salah satu alasannya adalah karena terdapat kolaborasi denganpenyanyi seperti Rossa, David Noah hingga Is Pusakata. Belum  lagi kita juga bawain lagu “Selamat Jalan Kekasih” itu minta izin sama Om Eros Djarot dan Om Yongki.  Kemudian biaya mixing dan masteringnya yang  melonjak dari biasanya karena pakai operator yang mumpuni,“ imbuh Ryan.

Membengkaknya budget produksi memang untuk menjadikan album ini menjadi terasa istimewa dan sebagai ungkapan syukur D’Masiv. Karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama sebelas tahun dengan personil yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.

“Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya gak itu itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik. Kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar,” ungkap Ryan.

Suguhan  lainnya yang berbeda di album kali ini adalah cover albumnya yang berupa gambar seluruh personil D’Masiv dengan sketch pinsil di atas kayu. Selain itu cover bagian dalamnya pun berupa foto semua personil di depan gedung Musica.

“Kita buat cover foto di depan gedung Musica ini pun berharap akan jadi kenangan buat kita dan semoga suatu saat orang akan foto di depannya. Kita terisnpirasi oleh The Beatless di zebra cross depan studio di Abbey Road. D’Masiv ingin Musica Studio jadi satu tempat ikonik atau  bersejarah. Mungkin kesannya sederhana tapi maknanya dalam banget, jadi kayak ini kita merasa kita bukan apa-apa tanpa Musica, jadi ini bentuk penghormatan kita” papar Rian.

Kali ini pun D’masiv tidak mengandalkan gerai ayam sebagai distributor penjualan albumnya melainkan berkolaborasi dengan Peymusik. Sebuah platform anyar, di mana pengguna nantinya tidak hanya bisa menikmati musik-musik Indonesia secara streaming, tetapi juga bisa mengenal lebih dekat para musisi hingga menonton konser musik secara live. Sebagai langkah awalnya peymusik sudah membeli album fisik  200 ribu kopi dan memiliki target I juta kopi untuk penjualan album keenam D’Masiv  ini. (teks: bell/ foto : iksan)

Related Article

Latepost

Event Highlights