Di tengah kontroversinya, Feast merilis single terbaru mereka. Single berjudul ‘Di Padang Lumpuh’ merupakan single berisi kegelisahan terhadap apa yang mereka lihat di sekitar mereka. Bertepatan dengan Hari Buruh (1/5), mereka memperkenalkan single tersebut melalui label mereka Sun Eater.
Dari segi musik, lagu ini memiliki ‘Di nuansa yang cukup berbeda dengan single sebelumnya. Jika di lagu sebelumnya mereka bermain dengan elemen elektronika dengan penggunaan berbagai sample dan synthesizer, dalam lagu ini semua instrumen terdengar lebih organik.
Dalam.artian lagu ini lebih ngeband dibandingkan sebelumnya. Hal itu mengingatkan kembali kepada sound mereka di saat memulai karir bermusik. Tentu sesuai dengan tema sosial yang mereka dengar saat masih mahasiswa dahulu.
“Lagu ini adalah sedikit gambaran dari apa yang kami lihat dan dengar sejak perkenalan pertama kami dengan aktivisme sosial saat masih menjadi mahasiswa,” cerita .Feast dalam rilisnya.
Dalam lagu ini, mereka juga berniat menggaris bawahi bahwa perbedaan pendapat merupakan bagian dari demokrasi. Harusnya hal itu nggak menjadi perpecahan antar sesama.
“Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sangat wajar, dan menurut kami seharusnya digunakan untuk mendapatkan common ground, terutama saat tujuannya sama-sama baik, bukan sebagai instrumen adu domba antar kelompok, apalagi dipelintir dan dibelokkan maknanya. Di manapun kita berada, jangan terpecah belah, ingat siapa musuh sebenarnya dan apa yang sama-sama diperjuangkan dari awal,” tutup .Feast.
‘Di Padang Lumpuh’ ditulis pada awal Januari 2020 dan direkam selama dua minggu pertama di awal bulan Maret 2020, dengan Enrico Octaviano sebagai produser. Artwork dikerjakan oleh Mikael Aldo dari Sun Eater Studio pada awal Maret 2020. (mycroft / foto : dok.feast)