Project musik ini udah mereka gagas semenjak Agustus tahun lalu. Kendala jarak antara dua kota pun mereka bisa atasi. Salah satu alasan mereka mengajak Biru Baru adalah kemampuan duo tersebut dalam menggarap aransemen musik secara unik.
“Dengan keterlibatan Goldan dan Tata memberikan sentuhan sederhana yang menghasilkan sebuah lagu yang sangat berarti di balik kisahnya. Biru Baru memiliki tingkat aransemen yang sangat menarik, project ini tidak akan kami lupakan, pengalaman luar biasa untuk berkolaborasi dengan musisi lain,” tulis Mari Meraki dalam akun @marimerakiofficial pada Selasa (5/5) lalu.
Lagu ini bercerita tentang penyesalan untuk teman yang telah pergi. Kisahnya diangkat dari kisah nyata yang terjadi terhadap salah satu teman mereka. Dalam unggahan di Instagram mereka sendiri, mereka menyebut nama sang sahabat yang digambarkan sudah bebas terbang.
“Kami menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi di kehidupan seorang remaja, pahit tentu, memaafkan adalah salah satu bukti nyata bahwa dunia ini akan berjalan dengan takdir yang tidak bisa digugat oleh apapun, bersyukur adalah cara terakhir setiap manusia dalam menjalani fase hidup terendah,” tulis Mari Meraki.
“Teruntuk sahabat kami Dara Aisyah terimakasih banyak kamu telah hadir di dunia kami, memberikan semua pengalaman baik, canda, maupun tawa. Sekarang kau sudah bebas terbang disana, memberikan bekal agar tetaplah kuat, jangan menyerah, selalu berbuat baik untuk sesama. Ibumu berpesan bahwa “biarlah kita mengenangnya atas CINTA nya yang tulus dan tak bersyarat”. Tapi melalui pesan itu kamu ingin kita tidak menyesal karena pernah melakukan hal buruk dengan keadaan yang tidak sesuai. Cintailah apa adanya, karena kita semua akhirnya akan berpisah,” tutupnya. (mycroft / foto : ig @marimerakiofficial)
