Kabar duka kembali menyelimuti skena musik tanah air. Belum juga kering air mata karena sejumlah personil Seventeen meninggal dunia imbas bencana, kini satu lagu musisi Indonesia berpulang. Dian Pramana Poetra hembuskan nafas terakhirnya, Kamis (27/12), jam 20.05 malam.
Berita ini terkonfirmasi oleh rekan panggung almarhum di 2D, Deddy Dhukun. “Iya benar,” ujarnya saat dihubungi rekan media via sambunngan telepon. “Kabarnya dia minta pulang ke rumah. Harusnya belum boleh pulang, karena masih diinfus. Namun akhirnya pihak keluarga mengiyakan, karena memang dia ingin pulang. Sampe rumah jam 20.05 malam dia meninggal. Mungkin memang sudah jalannya begitu,” jelas pelantun tembang Masih Ada ini.
Deddy yang sempat menjenguk Dian PP di rumah sakit karena kondisinya drop dan di diagnosa kanker darah sempat menuturkan pesan dari almarhum. “Waktu saya besuk dia, saya peluk, dia nangis. Dia bilang ke saya makasih om deddy udah banyak bantu saya. Dan dia akhirnya menangis,” tutupnya.
Jenazah saat ini disemayamkan dikediamannya yang terletak dibilangan Tebet dan rencananya menurut kabar akan dikebumikan Jumat (28/12) siang.
Dian Pramana Poetra yang lahir di Medan 57 tahun silam ini udah dikenal sebagai musisi bersuara jazzy sejak tahun 1983 saat debut albumnya yang berjudul Indonesian Jazz Vokal. Meski banyak berkolaborasi dengan penyanyi legendaris lainnya, proyeknya bersama Deddy Dhukun mungkin yang paling dikenal. Karena sejumlah hits dilahirkan oleh 2D sejak tahun 1987. Diantaranya Keraguan, Masih Ada, Biru, Esok Kan Masih Ada dan masih banyak lagi. Dan tak terasa proyek ini udah berjalan 35 tahun di skena musik tanah air. (teks : Ryka / foto : istimewa)