Menjelma menjadi salah satu band cadas paling berbahaya di Indonesia, nama Rotor pernah berkibar ketika menjadi band pembukanya Metallica ketika manggung pertama kali di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, tahun 1993. Penyebabnya gak lain album Behind The 8th Ball yang dirilis setahun sebelumnya, 1992.
Kesuksesan album yang dirilis dalam format kaset oleh label milik pengusaha Setiawan Djody, membawa Irfan Sembiring cs. rekaman di Amerika. Referensi musik yang kian bertambah, lambat laun menjadikan musik band bentukan tahun 1991 ini mengalami perubahan yang signifikan. Dan akselerasi cadasnya, terdengar dalam paket album yang dirilis Warner Musik Indonesia, Eleven Keys dirilis pada tahun 1995. Di susul New Blood (1996) dan Menang (1997).
Album tersebut akhirnya kembali dirilis dalam format digital dengan kualitas suara hasil rekaman ulang dimasa kini. Untuk mengenang keganasan band beraliran trash metal ini, Warner Music Indonesia pun melepas video lirik resmi di kanal Youtube dari single Diplomasi Gila. Sebuah nomor yang dianggap pas kalo melihat geliat politik di Indonesia saat ini.
Irfan, vokalis sekaligus founder-nya Rotor, jelas sempat berpikir ulang untuk kembali eksis di industri hiburan. Secara, beliau udah menggantungkan gitarnya sejak belasan tahun silam dan memilih jalur dakwah sebagai kesibukannya. Namun demi sekedar menjawab kerinduan fans fanatiknya, akhirnya konsep musik digital pun dihadirkan sejak 18 maret lalu.
“Ya ini semua karena masih banyak fans yang nanya beli albumnya dimana. Sementara kita udah gak punya. Dulu pun rilisannya cuma kaset, apalagi CD mana punya,” paparnya. “Sempat nanya-nanya ke ustadz juga (soal rilis materi musik). Apakah (keputusan) ini jalurnya sorga atau neraka. Karena udah tobat buat apa juga ngerilis. Tapi kalo gak dirilis, orang ngebajak lagunya. Sama dengan mencuri. Akhirnya jalan tengah dari nanya-nanya tadi, dirilislah single-single yang ada di di 3 album dalam format digital secara official,” jelasnya.
Biasanya band yang melepas album atau materi musik yang baru pasti merencanakan promo. Bahkan gak sedikit yang menggelar konsernya. Namun Irfan punya jawaban yang bikin ngerih! “Yang bisa bikin kita bangkit dari “kubur” ya cuma Slayer manggung di Indonesia dan kita jadi pembukanya. Gak pake mikir lagi untuk main kembali. Karena Rotor itu ada karena Metallica, namun kerasukannya ya Slayer itu,” tutup Irfan. Dear promotor… (teks & foto : Ryka)