Go Ahead Challenge (GAC) yang diselenggarakan oleh Studio1212 kembali hadir untuk mengajak serta menginspirasi para insan kreatif tanah air agar dapat bebas berekspresi, berani unjuk karya, demi menepis keraguan dan mengubahnya menjadi bukti.
Kompetisi kreatif lintas disiplin yang telah berjalan selama lima tahun ini, kembali mulai mencari submisi karya awal dari tanggal 15 Maret hingga 30 Juni 2019 di website Amild.id. Pada edisi kali ini, GAC akan mencari insan kreatif yang bergerak pada bidang musik, fotografi/film, dan visual art.
Dalam perjalanannya selama ini, GAC telah terbukti menelurkan beberapa talenta-talenta baru yang dapat memberikan warna serta semangat bagi industri seni kreatif tanah air. Beberapa alumni program ini seperti Wake Up Iris!, Semiotika, Raditya Bramantya (bramskky), Dylan Amirio (Logiclost), dan banyak lainnya telah sukses hadir menjadi pilihan baru bagi penikmat musik dan seni di Indonesia.
Salah satu bukti teranyar dari spirit empowerment yang ada pada GAC, adalah cerita Gabriela selaku pemenang pada edisi sebelumnya yang baru saja mendapatkan Aspirational Reward berupa perjalanan pengalaman industri kreatif di London.
“Ada banyak yang bisa saya catat di jurnal pribadi seperti mengikuti perjalanan band Maliq & D’Essentials di studio legendaris Abbey Road Studio dalam pembuatan album terbarunya. Saya juga bersama pemenang lainnya Athyo mendapatkan pengalaman untuk tampil membawakan karya sendiri di sebuah bar di kota tersebut, dan senangnya pertunjukkan kecil kami mendapatkan respon yang baik dari audiens,” ujarnya dalam acara jumpa media pada Senin (25/03) di kawasan SCBD, Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, pengalaman serupa juga turut disampaikan oleh rekannya sesama partisipan GAC terdahulu seperti duo folk Wake Up, Iris! yang diawali perjalanan mereka di ajang ini kemudian bisa menjajal festival dan konvensi musik dunia, SXSW Amerika Serikat.
Nantinya, setelah proses submisi berakhir. GAC akan menentukan nama finalis dalam sebuah proses seleksi karya oleh para kurator yang bergabung. Setelah itu, para finalis akan menjalani Creative Academy intensif seminggu penuh bersama para kurator dan mentor, sebelum nantinya para finalis diharapkan dapat membuat sebuah karya kolaboratif yang akan menjadi penentu siapa yang berhak menjadi pemenang GAC 2019.
Selain Lucky Kuswandi dan Widi Puradireja, Naufal Abshar akan kembali bergabung di GAC ‘Biar Tapi Jadi Bukti’ sebagai kurator di bidang visual art. Dengan demikian, GAC kali ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkarya yang lebih inspiratif dengan berbagai program pengembangan dan proyek kolaboratif.(teks: bell/ foto: dok. ist)