Salah satu kompetisi kreatif yang telah berjalan selama lima tahun dengan beragam proyek bersama para tokoh di industri, Go Ahead Challenge (GAC), kembali mewadahi para insan berbakat untuk menciptakan karya gak tau batas. Kali ini, sudah terpilih 18 finalis yang siap untuk memantapkan skill yang mereka miliki dengan menggali langsung dari 8 kurator ahli pada bidang musik, visual art, fotografi, dan kuliner secara intensif selama satu minggu penuh (20-26 Januari 2019).
Menjadi mentor selama proses Creative Academy berlangsung, salah satu punggawa Maliq & D’Essentials, Widi Puradireja mengaku antusias untuk bertemu dengan para finalis dan berdiskusi lebih jauh demi mengubah ide-ide mereka menjadi sebuah bukti nyata.
“GAC 2018 kini memiliki Creative Academy yang dapat mempertemukan kami para kurator dengan seluruh finalis yang datang dari berbagai daerah. Melalui pertukaran ilmu yang terjadi, ini merupakan ‘silahturahmi kreatif’ yang dapat memantik ide-ide unik dalam berkarya serta menjawab keraguan untuk dapat berkembang menjadi apa pun yang mereka mau,” terang Widi Puradireja, salah satu kurator GAC 2018 di bidang musik.
Selain drummer dari grup musik Maliq & D’Essentials tersebut, panel kurator GAC 2018 terdiri dari; Anton Ismael, Bill Satya, Jason Ranti, Naufal Abshar, Kendra Ahimsa, William Gozali, dan Martin Natadipraja. Ke-8 kurator tersebut akan bertemu dengan 18 finalis yang berhasil terjaring berkat ide-ide berani mereka untuk dapat mendobrak batas meleburkan dua passion mereka demi menciptakan ‘Karya Gak Tau Batas’.
Di dalam Creative Academy yang juga merupakan proses seleksi pemenang GAC 2018, para finalis diharapkan untuk memaparkan kembali ide mereka di hadapan para kurator. Setelah menemukan pasangan kurator yang tepat, mereka dapat bebas berkonsultasi secara one-on-one serta melalui proses mentoring intens untuk kemudian ditantang menuangkan ide tersebut ke dalam proses berkarya.
“Dengan adanya bidang kuliner untuk melengkapi Go Ahead Challenge tahun ini, menurut saya mampu memberikan ‘rasa baru’ bagi kompetisi kreatif lintas disiplin tersebut. Juga membuka kesempatan yang lebih besar bagi para insan kreatif yang memiliki beragam passion,” papar William Gozali, salah satu kurator di bidang kuliner. (teks bell / foto: dok ist)