Bersuka Ria di Taman Surga Ala Fusion Stuff

Di era sekarang rasanya gak mudah menemukan band yang menghadirkan lagu-lagu bernuansa instrumentalia. Beruntung Indonesia masih memiliki Fusion Stuff, band beraliran fusion jazz yang hingga dertik ini tetap konsisten memainkan musik-musik minus vokalis.

Memasuki usia tahun yang ke- 5 dalam perjalanan karir bermusiknya, kibordis Krishna Siregar, gitaris Kadek Rihardika, basis Franky Sadikin, drumer perempuan muda berbakat, Jeanne Phialsa atau akrab dengan nama Alsa serta peniup alto saksofon Damez Nababan baru saja merilis album kedua bertajuk
Playground.

Dalam peluncuran album terbaru yang yang berlangsung pada Rabu(31/01), di Sallo Innyan Kopi Pontianak, Jakarta, sang motor Krishna Siregar mengakui bahwa diranah industri musik negeri saat ini memang gak mudah menghibur orang hanya dengan bebunyian instrumen musik tanpa tarikan pita suara.

“Meski bisa manggut-manggut tapi kadang masih muncul pertanyaan, Lho lagunya mana ya? Haha mungkin yang dimaksud mereka adalah suara vokal penyanyinya,”canda Krisna.

“Tapi inilah cara kita bernyanyi melalui alat musik masing-masing dalam menceritakan perasaan dan segala hal intepretasi kita terhadap kehidupan,”sambungnya.
Di album keduanya, Fusion Stuff membentangkan 7 trek dengan nuansa fusion, pop, rock dalam frame jazz yang cukup kental. Sedangkan judul album Playground yang juga dan menjadi single pertama menurut Krishna, mempunyai makna yang sangat mendalam dan sarat emosional.

“Saya belum pernah ke surga. Tapi saya meyakini apa yang indah-indah, pasti laksana surga. Dan bagi saya, menghadirkan komposisi musik dalam Playground, tak ubahnya seperti taman yang indah, yang saya ibaratkan seperti surga.Tempat anak saya bermain disana saat ini,” ungkap Krishna sembari membuka kisah putri cantiknya yang telah dipanggil oleh Sang Pencipta sebagai bagian dalam lagu tersebut.

Gak seperti album pertama, kali ini setiap personil ditantang untuk membuat lagu. Kendati mereka memiliki jadwal padat menjadi session player, treatment berupa workshop tetap dijalankan. Karena Ada sebuah misi besar yang harus mereka tuntaskan yaitu menjadikan musik-musik Fusion Stuff lebih ramah telinga namun tetap berkualitas.

Bukan hanya menjadi lebih easylistening, di jaman sosial media sekarang ini kelimanya pun lebih membuka diri. Terlebih dua personil Alsa dan Damez yang telah memiliki pengikut dalam jumlah yang gak sedikit. Karena lewat jalur inilah karya-karya Fusion Stuff juga bisa diperdengarkan secara lebih luas lagi. (teks:BL/foto:ryka)

Related Article

Latepost

Event Highlights