Kerjasama Dengan Tom Weir, Nima Ilayla Merasa Beruntung

Nama ini terbilang baru di skena musik lokal. Namun olah vokalnya berhasil mencuri perhatian kurator Java Jazz Festival 2019. Alhasil, penyanyi yang baru aja berusia 17 tahun ini, akan terlibat dalam festival musik jazz internasional yang digelar pada tangga 1, 2, 3 Maret di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.  Bukan sekali, tapi 3 hari berturut-turut.

“Aku merasa happy banget!” semburnya. “Apalagi bisa menyanyi di ajang java jazz festival, dan itu membuat aku shock. Gak nyangka banget bisa dilibatkan diacara sebesar itu,” tambahnya saat ditemui lesmus, di FX Mall, Jakarta, Kamis (21/2) siang lalu.

Bukan tanpa alasan Nima bisa terlibat di ajang festival musik bergengsi ini. Bisa jadi penyebabnya adalah lagu I Don’t Give a What dan I Can Do It All yang udah dirilis dalam deretan platform digital global. Lagu dengan nuansa R&B yang kental ini merupakan karya yang diciptakan Tom Weir. Music engineer level Grammy Award ini pernah bekerjasama dengan banyak musisi terkenal. Sebut aja seperti Kelly Clarkson, Martin Solveig, Nelly, Khalled, Eric Clapton hingga Rod Stewart di Sound City Studio, California, Amerika.

Menurut Nima, ada support dari Benny ‘Contoh’ Simanjuntak hingga akhirnya bisa kerja sama dengan peraih Grammy Award 2004 untuk kategori Best Reggae Album, True Love ini. Benny yang kini membangun Sample Entertainment, di Los Angeles, California, mengantarkan Nima untuk diproduseri langsung oleh Tom Weir. Vokalnya yang prima, Tom beserta tim kreatifnya setuju untuk membidani 2 lagu.

“Jelas ini sebuah keberuntungan yang luar biasa bisa bekerja sama dengan Tom. Aku bisa mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dia pembimbing yang baik dan sabar. Senang sekali bisa kerja sama dengan dia,” kata pengidola Ariana Grande ini.

Dengan hadirnya di Java Jazz Festival 2019 nanti, putri bungsu mantan Menteri Perikanan Dan Kelautan, Syarif Cicip Sutardjo, berharap bisa memperkenalkan karyanya ke penikmat musik di Indonesia. Dia pun berharap, sebelum kembali menuntut ilmu di Melbourne, Australia, dia bisa membuat karya dalam bahasa Indonesia.

 

 “Aku ingin seperti idolaku, Ariana Grande. Bisa menginspirasi banyak orang melalui lirik-lirik yang positif. Sehingga bisa meraih cita-citanya. Aku ingin juga punya lagu dalam bahasa Indonesia,” tutup Nima. (Ryka / foto:dok.lesmus)

Related Article

Latepost

Event Highlights