Penyanyi Jaz Hayat melantunkan Shalawat Asyghil sebagai materi musikal terbarunya. Shalawat ini sekaligus menjadi pembuka materi yang rencannanya masuk dalam proyek album religi berjudul Shalawat Salaam, besutan Megah Music, sub-label dari Sony Music Entertainment Indonesia.
Menarik didengarkan, Shalawat Asyghil yang dilantunkan penyanyi asal Brunei Darussalam ini, menampilkan komposisi yang syahdu dan bikin merinding. Rupanya, Jaz punya rahasia dalam menghadirkan output musikal yang diaransemen oleh Tohpati ini.
“Buat saya ini (Shalawat) adalah doa. Karena itu saya memastikan agar mengucapkannya secara benar. Dan itu berimbas kepada penghayatan yang lebih emosional saat membawakannya. Untuk memperlancarnya, saya banyak melihat video-video cover mengenai Shalawat Asyghil ini di YouTube juga,” papar penyanyi yang popular lewat lagu Dari Mata ini dalam press release yang diterima Lesehanmusik, Senin (19/7).
Dalam merayakan momentum hari Raya Idul Adha kali ini, Shalawat Asyghil yang dinyanyikan Jaz dengan untaian nada dari musik yang begitu indah, dirilis pada tanggal 19 Juli 2021 di semua platform musik favorit penikmat musik Indonesia. Dan juga video yang tersedia di channel YouTube Megah Music dari Sony Music Entertainment Indonesia.
“Kami ingin menghadirkan karya musikal berkualitas yang tidak hanya berisi hiburan dan estetika artistik, namun membawa nilai kebaikan bagi segenap pendengarnya. Dimana hal ini sejalan dengan Megah Music sub-label dari Sony Music Entertainment Indonesia, yang senantiasa mengetengahkan core culture masyarakat Indonesia,” ungkap Andrey Noorman, Head of Artist & Repertoire, Sony Music Entertainment Indonesia.
Shalawat yang popular dengan sebutan Shalawat Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan Ba’Alawy (wafat 1122 Hijriah) ini bisa dibilang salah satu yang termashur di kalangan kaum Muslimin. Bershalawat sebagai bentuk pengakuan atas kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pengingat bagi umat Islam untuk selalu mengikuti ajarannya dan mengagungkan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala. (ryka / foto : dok.SMEI)