Di penghujung tahun ini, ternyata The Rain akan memasuki usia ke-20. Sejak terbentuk di Jogja pada tahun 2001 silam, band ini tidak pernah ganti personil. Vokalis Indra Prasta tetap diiringi oleh Iwan (gitar), Ipul (bass) dan Aang (drum) .
Selama perjalanan karir The Rain, cukup banyak dinamika di industri musik yang mereka lewati. “Dari zaman kaset, CD, tren ring back tone hingga layanan streaming musik seperti saat ini. Kami beruntung bisa mengalaminya, dan bersyukur bisa bertahan lintas generasi,” ujar Indra.
Setelah bekerja sama dengan major label dalam merilis 5 buah album, The Rain menempuh jalur independen sejak tahun 2013 dengan merilis single “Terlatih Patah Hati” sebagai penanda babak baru perjalanan mereka. Dirilis tanpa ekspektasi berlebihan, ternyata lagu tersebut mendapat respon di luar dugaan. Sederetan single The Rain selanjutnya seperti “Gagal Bersembunyi”, “Penawar Letih”, “Hingga Detik Ini” dan beberapa single lainnya juga mendapat respon yang tidak kalah banyak.
Jutaan pemirsa di YouTube, dan jadwal manggung yang kembali padat. Hingga pada awal 2020, pandemi membuat seluruh jadwal panggung off-air The Rain ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Pertengahan 2021. Pandemi belum berakhir, namun The Rain memutuskan untuk kembali merilis album tahun ini. “Tetap produktif mengerjakan lagu-lagu baru adalah cara yang kita pilih di tengah kondisi berat ini,” ujar Iwan.
“Sudah cukup lama sejak terakhir The Rain merilis karya dalam format album.Terakhir pada tahun 2016 lewat album Jabat Erat. Lalu diikuti dengan beberapa single lepasan,” Ipul menimpali.
Album The Rain ke-7 ini dikerjakan bertahap sejak tahun 2018. Ditargetkan untuk dirilis akhir tahun ini, berbarengan dengan momen ulang tahun The Rain ke-20.
Rentang waktu antar sesi pengerjaan album yang cukup lama, menghasilkan album yang sangat berwarna. Di single “Aku Siap” yang baru saja dirilis, The Rain bagaikan bertransformasi menjadi boyband era 90-an. Dengan isian vokal yang harmoni dan kemasan musik yang diklaim belum pernah digarap The Rain sebelumnya.
“The Rain itu adalah band yang sangat guitar-oriented dan di lagu ini kita sama sekali tidak menggunakan gitar,” ujar Aang.
Ada kejutan lewat single barunya itu yakni untuk pertama kalinya The Rain memasukkan isian vokal rap dalam lagu mereka.
“Ada dua baris lirik yang menarik kalau diisi dengan gaya rap. Tadinya mau kami isi sendiri, tapi setelah kami bahas bersama, sepertinya hanya ada satu orang yang paling tepat untuk mengisinya. Sang legenda hidup, Mas Iwa K. Kami memberanikan diri menghubungi beliau dan memperdengarkan lagunya. Kami sudah siap dengan kemungkinan beliau tidak bersedia, namun ternyata beliau dengan senang hati mengisi bagian rap tersebut. Menjadikan lagu ini semakin istimewa,” beber Indra.
“Ini adalah lagu yang pengerjaannya paling banyak ketawa-ketawanya. Sangat menyegarkan. Semoga yang mendengarkan juga ikut merasakan energinya ,” tutup Iwan (teks: bell, foto: dok ist)