Rilis Album Ketiga, The Jansen Hembuskan Tipu Daya Sejarah

Unit punk-rock asal Bogor, The Jansen kembali ‘berulah’. Setelah menjadi perbincangan di skena musik lewat nomor Mereguk Anti Depresan Lagi’, kini nomor baru di hembuskan. Yakni mereka bubuhi judul Tipu Daya Sejarah.

“Lagu ini adalah ungkapan keraguan dari berbagai sejarah yang masih dipertanyakan kebenarannya di negeri ini. Semoga membuka mata dan pikiran banyak orang” tutur Adji pencabik bass The Jansen.

Lagu Tipu Daya Sejarah di hadirkan oleh Cintarama Bani Satria (vokal, gitar), Adji Pamungkas (bass) dan Aduy (drum) dalam album ketiga mereka yang diberi judul Banal Semakin Binal yang belum lama ini dirilis secara massal. Album ini juga dihadirkan The Jansen dalam  format compact disc, digital, dan NFT (Non-Fungible Tokwn) bersama demajors.

Kabarnya, meski menghadapi pergulatan besar saat mengekspresikan aransemen album baru di studio, akhirnya produksi rekaman berhasil rampung selama satu semester di tahun 2021. Beragam cerita dieksplorasi dengan sangat bebas dan tidak berjarak dalam album tersebut. Penuturan lirik berbahasa Indonesia yang sederhana namun tajam terpampang kuat melalui presentasi aransemen musik yang sudah pasti merasuki audiens saat dibawakan langsung di atas panggung.  

“The Jansen menggaungkan panjang umur pertemanan dalam skena tanpa batas, peran komunitas selalu menjadi bagian perkembangan The Jansen sampai sekarang. Ini yang membuat kami berusaha berjejaring antar kota dan negara yang sudah dipermudah oleh teknologi” jelas Adji menambahkan.

Sebagai informasi, The Jansen sepakat muncul ke permukaan dengan nama band yang terinspirasi dari lagu ‘Hey Jansen’ milik The Kuda, band punk Bogor yang menghiasi soundtrack film ‘Rocket Rain’garapan sineas Anggun Priambodo (2013). Kegilaan mereka terhadap lagu tersebut berperan kuat sebagai keputusan dalam memancang identitas dan formasi grup yang mengusung musik mid-tempo 70s punk sejak tahun 2015.

Kedua album mereka sebelumnya, dirilis terbatas dalam format kaset pita dan berbahasa Inggris dengan reaksi yang beragam. (ryka / foto: demajors)

Related Article

Latepost

Event Highlights