Shaggydog Hadirkan Versi Kerocong Lagu Fenomenal “Di Sayidan”, Begini Alasannya

Grup musik Shaggydog menghadirkan versi berbeda dari lagu fenomenalnya Di Sayidan yang dulunya dikenal dalam lantunan Ska. Dalam versi barunya ini, Shaggydog menggandeng Puspa Jelita, grup seniman orkes keroncong di Yogyakarta yang juga menjadi karya produktif Lilik Sugiyarto, kibordis Shaggydog.

Vokalis Shaggydog, Heru Wahyono dalam tayangan serial dokumenter Collabonation Road to Unity – Bersatu untuk Bangkit bersama Kunto Aji, Iga Massardi dan Sal Priadi, mengatakan lagu tersebut mulanya diciptakan di Sayidan, sebuah tempat para personel Shaggydog sering berkumpul bersama.

“Di Yogyakarta, para seniman tradisional merupakan kelompok yang sangat terdampak pandemi. Oleh karena itu, kami berharap dengan dibuatnya versi keroncong dari lagu Di Sayidan, kami dapat bersinergi untuk menciptakan sebuah karya dan juga energi baru sekaligus membantu para seniman tradisional yang ada di Jogja, khususnya seniman keroncong,” kata Heru, dikutip dari keterangan rilisnya.

Heru mengatakan Shaggydog merasa pandemi menjadi momentum yang tepat untuk kembali melihat apa yang selama ini mereka kerjakan dan lakukan, serta belajar untuk “berhenti sejenak”. Shaggydog selalu berusaha untuk bermusyawarah dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi, termasuk bagaimana mereka bersama-sama berusaha membantu orang-orang terdekatnya.

“Untuk membantu para crew, Shaggydog memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukan konser virtual dengan membawakan lagu Shaggydog. Hasil dari penjualan tiket dari konser virtual tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh crew Shaggydog dan crew band lain di Yogyakarta,” katanya.

Heru mengungkapkan, Shaggydog percaya bahwa mereka perlu dapat berkarya karena lagu yang diciptakan bisa menjadi banyak hal, tidak hanya mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat namun juga terus memberikan energi positif untuk dapat bersama-sama bangkit dari situasi ini.

“Shaggydog bukan hanya sebuah unit musikal, namun juga memiliki dampak sosial terhadap orang-orang di sekitarnya; melalui pembuatan label, merchandise, hingga menciptakan kolaborasi penampilan,” kata Iga Massardi.

“Ini tentunya sangat memiliki dampak positif ke roda perekonomian orang-orang di sekitar yang tentunya sangat bermanfaat, khususnya di masa-masa seperti saat ini,” imbuhnya. (Mycroft / foto: dok.IG @shaggydogjogja)

Related Article

Latepost

Event Highlights