Mus Mulyadi, salah satu maestro keroncong memang telah tiada. Namun sejumlah karyanya masih dikenang banyak orang. Kini sang anaknya yakni Irene Mus Mulyadi mencoba meneruskan jejak langkah ayahnya untuk mempertahankan alunan keroncong agar tetap eksis di belantika musik Indonesia.

Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan oleh Leonard “Nyo” Kristianto, produser yang juga pewaris dari JK Records. Ketika itu Irene kembali ke tanah air dalam rangka menghantar kepergian sang ayah. Ketika bertemu Irene, Leonard “Nyo” Kristianto mengajukan tawaran untuk menyanyi dan akhirnya dirilislah dua single lagu keroncong, ‘Rangkaian Melati’ dan ‘Dinda Bestari’.

“Terima kasih pada Pak Nyo bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong, apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga nggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru, walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya Speechless,” ujar Irene yang saat take vocal menangis hingga mengeluarkan air mata.

Dengan konsep yang diinginkan proiduser yakni  berduet dengan almarhum,  sang produser  pun langsung menghubungi label GNP untuk ijin meminjam track rekaman suara Mus Mulyadi .

”Saya bikin musik keroncong, suara Mus Mulyadi sudah ada dan saya tempel suara Irene pada lagu Dinda Bestari bersama Mus Mulyadi. Tapi rasanya tanggung kalau cuma satu lagu. Karena saya suka lagu rangkaian melati, maka saya produce lagu itu dalam kemasan berbeda, keroncong itu pilihan saya. Tapi saya maunya semua asli bukan keroncong MIDI. Jadilah saya memakai original player untuk lagu keroncong Rangkaian Melati,” jelas Nyo.

Persiapan  yang dilakuan dengan detail terutama untuk urusan musiknya karena Nyo Kristianto tak ingin membuat lagu keroncong biasa, ia ingin menghadirkan sesuatu yang baru di sana dan bisa dinikmati oleh kaum millennial.

Irene Mus Mulyadi berharap bahwa kehadirannya ranah musik negeri terutama dengan nuansa keroncong yang diusungnya bisa diterima banyak pihak terutama kaum miilenial. Dimana mereka sudah sangat terbuka dengan segala aliran musik dan dengan adanya generasi penerus ini musik keroncong masih tetap berkibar di bumi pertiwi.

Sementara itu sang ibu, penyanyi senior Helen Sparingga juga tidak mau ketinggalan langkah dengan merilis album baru setelah cukup lama beristirahat. Secara khusus album ini disiapkan untuk pecinta lagu-lagu rilisan JK records dan juga generasi yang lebih muda. Ini terlihat dari aransemen lagu di album ini yang memadukan nuansa musik khas ‘Jeka” dengan sentuhan musik kekinian.

Album yang bercerita tentang cinta, rindu, dan kasih yang setia ini diluncurkan sebagai pelepas rindu Helen pada dunia musik, sekaligus ungkapan kasih pada suami tercinta. (teks: fan/foto: dok.ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here